SAMARINDA – Program unggulan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) bertajuk Gratispol mulai berjalan.
Khususnya program pendidikan gratis yang paling dinanti masyarakat. Penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) telah dilakukan Senin, 16 Juni 2025.
PKS dilakukan bersama tujuh perguruan tinggi negeri di Kalimantan Timur. Kerja sama ini menjadi dasar pelaksanaan Program Gratispol bidang pendidikan.
Pemprov Kaltim memastikan sudah menyiapkan anggaran khusus untuk mahasiswa baru.
Mahasiswa baru yang diterima di tujuh kampus negeri tersebut akan dibebaskan dari pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Bahkan bagi mahasiswa baru yang sudah terlanjur membayar, uang UKT akan dikembalikan oleh pihak kampus.
Ini adalah bentuk komitmen nyata pemerintah terhadap pemerataan pendidikan.
Gubernur Kaltim, H. Rudy Mas’ud, menegaskan komitmen itu dalam rapat mingguan.
“Saya ingin memastikan program pendidikan gratis di Kaltim berjalan baik,” katanya dikutip dari setda.kaltimprov.go.id.
Ia juga meminta agar seluruh sistem pendukung program ini disiapkan secara matang.
“Matang semua persiapannya dan tolong rapikan semua sistemnya,” sambungnya.
Gubernur Harum sapaan akrab Rudy Mas’ud, percaya pada kekuatan pendidikan.
Ia meyakini bahwa pendidikan adalah kunci memutus rantai kemiskinan dan pengangguran di Kaltim.
Karena itu, ia menargetkan warga Kaltim bisa menempuh pendidikan minimal 16 tahun atau hingga sarjana (S1).
Langkah ini sekaligus membangun sumber daya manusia unggul di Benua Etam.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Kaltim, Dasmiah, menyampaikan data mahasiswa yang akan dibantu.
“Total ada 16.823 mahasiswa baru yang akan menerima manfaat tahap awal program,” jelasnya.
Rinciannya adalah sebagai berikut:
Universitas Mulawarman (Unmul) 7.714 orang
UINSI Samarinda 2.225 orang
Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) 2.122 orang
Poltekkes Kemenkes Kaltim 997 orang.
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (Politani) 465 orang
Politeknik Balikpapan (Poltekba) 1.020 orang
Institut Teknologi Kalimantan (ITK) 2.280 orang. (***)



















