KUTIM – Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, menyoroti menurunnya kontribusi perusahaan terhadap pendapatan daerah.
Dia menyebut proyeksi penerimaan dari sektor tersebut jauh dari harapan awal.
Menurut Ardiansyah, pada awal tahun pihaknya menargetkan pemasukan dari bagi hasil dan kontribusi perusahaan bisa mencapai Rp400 miliar.
Namun realisasinya hingga saat ini hanya berada di angka sekitar Rp70 hingga Rp80 miliar.
“Angkanya turun cukup drastis dibanding proyeksi awal. Ini tentu menjadi perhatian serius,” ungkapnya kepada awak media, Senin (22/9/2025).
Bupati mengaku belum dapat menyampaikan detail penyebab turunnya kontribusi tersebut, karena Pemkab Kutim telah melaporkan persoalan ini ke kementerian terkait.
“Sudah kami adukan ke kementerian. Jadi untuk saat ini saya tidak komentar banyak,” ujarnya singkat.
Ardiansyah menegaskan pentingnya peran sektor swasta, khususnya perusahaan besar yang beroperasi di Kutai Timur, dalam mendukung pembangunan daerah.
Dia berharap ke depan ada evaluasi dan perbaikan sistem pembagian keuntungan, termasuk transparansi dalam pelaporan keuangan perusahaan.
“Kami ingin ada kejelasan dalam mekanisme sharing profit. Jangan sampai daerah hanya menanggung dampak lingkungan dan sosial, sementara kontribusinya tidak sebanding,” tegasnya.
Ia juga menambahkan, pemkab siap duduk bersama dengan pihak perusahaan dan pemerintah pusat untuk membahas skema baru yang lebih adil dan berkelanjutan.
“Kita akan terus berkordinasi untuk kemajuan daerah,” pungkasnya. (*/Nun)